- See more at: http://waisarifin.blogspot.co.id/2012/11/cara-membuat-efek-daun-musim-gugur-di.html#sthash.Ag7uoFdO.dpuf
Welcome to my blog. Enjoy your journey

Sabtu, 04 Juni 2016

“GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL SUATU BANGSA”


MAKALAH

“GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL SUATU BANGSA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah  Prespektif Global yang Dibimbing oleh Bapak Prof.DR.H.M.Sulthon Masyhud,M.Pd
dan Ibu Zetti Finali,S.Pd, M.Pd


Oleh :
Kelompok 15

 1. Rinda Amilia Putri           150210204005
2. Ajeng Ernanda Ajizah     150210204065
3. Asiyah Kari                       150210204155



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR


            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Sistem Pendidikan Nasional Suatu Bangsa’’.
            Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.    Bapak Prof.DR.H.M.Sulthon Masyhud,M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Prespektif Global
2.    Ibu Zetti Finali,S.Pd, M.Pd
            Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaaat dan memberikan pengetahuan baru untuk calon pendidik. Akhir kata,Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.





                                                                                          Jember, 1 Maret 2016

                                                                                                    
                                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR....................................................................................      i
DAFTAR ISI.....................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................      1
       1.1 Latar Belakang.......................................................................................      1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................      1
1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................      3
2.1    Tinjauan Pustaka...................................................................................      3
2.2    Pembahasan...........................................................................................      10
BAB III PENUTUP..........................................................................................      13
       3.1 Kesimpulan............................................................................................      13
       3.2 Saran......................................................................................................      13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................      14



BAB 1

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
            Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
            Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan negatif, pengaruh globalisasi meliputi segala aspek kehidupan terutama pada masalah pendidikan di Indonesia.

1.2  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1    Apakah pengertian globalisasi?
1.2.2    Apakah pengertian sistem pendidikan Nasional?
1.2.3                Bagaimana dampak globalisasi terhadap sistem pendidikan nasional suatu bangsa?
1.2.4                Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan globalisasi di bidang pendidikan?



1.3  Tujuan dan Manfaat
            Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.3.1    Untuk mengetahui pengertian globalisasi.
1.3.2    Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan.
1.3.3    Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sistem pendidikan nasional suatu bangsa.
1.3.4    Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan globalisasi di bidang pendikan.




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Globalisasi
            Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan –lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru, baik berupa informasi, pemikiran,  gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
            Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antar negara, baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

b. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional
            Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.                                                           
            Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
            Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen yang saling kait-mengait untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam pengertian Sistem Pendidikan Nasional disebutkan: (1) komponen pendidikan, (2) hubungan kait mengait antar komponen, dan (3) tujuan pendidikan nasional.
            Komponen-komponen pendidikan itu meliputi tiga kategori atau kelompok. Pertama, input atau masukan pendidikan. Input pendidikan meliputi raw input (masukan kasar), instrumental input (masukan instrumental), dan environmental input (masukan lingkungan). Masukan kasar adalah peserta didik. Masukan instrumental meliputi guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Masukan lingkungan meliputi keadaan alam, sosial, ekonomi, budaya, dan politik, termasuk kebijakan pendidikan pendidikan, baik lokal, nasional, maupun internasional. Kedua adalah proses pendidikan. Komponen ini merupakan interaksi semua komponen pendidikan tersebut. Peserta didik atau siswa, guru, kurikulum, dan sarana dan prasarana pendidikan yang dipengaruhi oleh komponen lingkungan pendidikan tersebut. Proses pendidikan, yakni proses belajar mengajar antara guru dengan siswa. Ketiga, output dan outcome pendidikan atau keluaran dan hasil pendidikan. Keluaran adalah hasil antara, dan outcome adalah hasil akhir pendidikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam sistem pendidikan nasional.

Komponen Utama dan Komponen Penunjang
                Kata-kata bijak menyebutkan bahwa “peserta didik merupakan hal yang lebih penting dibandingkan dengan mata pelajaran yang diajarkan”. Demikian juga dengan guru. pentingnya. Digumarti Baskara Rao , tokoh pendidikan dari India, menyatakan bahwa “good education requires good teacher”. Terkait dengan guru, Bapak Pendidikan Bangsa Vietnam mengatakan bahwa “No teacher, no education; No education, no social-economic development.” Tidak ada guru, tidak ada pendidikan. Tidak ada pendidikan, tidak ada pembangunan sosial-ekonomi. Kita diingatkan tentang pertanyaan Kaisar Hirohito ketika meninjau Kota Nagasaki dan Hiroshima yang luluh lantak oleh bom atum dari sekutu. Apa pertanyaan Kaisar? “Berapa guru yang tersisa? Komponen pendidikan berikutnya adalah kurikulum. Ketiga komponen ini disebut sebagai tiga komponen utama: guru, kurikulum, dan peserta didik. Proses pendidikan tidak akan terjadi jika tidak ada ketiganya. Kalau tidak ada guru, siapa yang akan mengajar? Kalau tidak ada kurikulum, apa yang akan diajarkan? Dan, kalau tidak ada siswa, siapa yang akan diajar? Jadi tiga komponen pendidikan tersebut merupakan tiga komponen utama. Bagaimana komponen yang lain? Misalnya sarana dan prasarana pendidikan? Yang lain adalah komponen penunjang. Dalam arti bukan tidak penting. Misalnya gedung sekolah, sebagai penunjang. Karena proses pendidikan masih dapat berjalan di alam dengan sarana dan prasarana sederhana. Namun jika sarana dan prasarana pendidikan lebih lengkap, tentu hasilnya akan lebih hebat. Mutunya akan lebih meningkat.

Standar Nasional Pendidikan (SNP)
            Dalam penyelenggaraan pendidikan, semua komponen pendidikan tersebut harus memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Misalnya, guru pendidikan dasar dan menengah minimal memenuhi kualifikasi D4 atau S1. Demikian komponen pendidikan yang lain. Semua komponen pendidikan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi: (1) standar isi (kurikulum), (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
            Interaksi timbal balik antara semua komponen pendidikan berupa proses pendidikan yang dapat dilihat khususnya interaksi antara guru dengan siswa di dalam kelas. Ruang kelas ibarat microchip proses pendidikan atau dalam istilah peberbangan dikenal dengan black box atau kotak hitam. Apa yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dalam microchip atau black box tersebut, dengan menganalisis delapan standar nasional pendidikan tersebut. Mengapa pesawat itu jatuh? Maka dicarilah penyebabnya dalam black box tersebut. Dicarilah penyebabnya melalui microchip proses pendidikan. Standar pendidikan yang manakah yang bermasalah? Standar isi atau kurikulumnyakah? Standar prosesnyakah? Standar kompetensi lulusannyakah? Dan semua standar yang lainnya.
c. Dampak Globalisasi Terhadap Sistem Pendidikan Nasional Suatu Bangsa
            Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
            Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan dampak positif dan negatif dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan.

            Dampak positif globalisasi terhadap sistem pendidikan Nasional suatu bangsa :
a.    Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain
       Globalisasi  pendidikan terjadi secara mengglobal atau mendunia, segala perubahan-perubahan aspek pendidikan terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Apabila perkembangan globalisasi dapat diikuti dan disesuaikan dengan tepat, maka akan membuat kualitas pendidikan Indonesia memiliki standar yang sama atau lebih bagus dari negara-negara lain. Sehingga pendidikan di Indonesia dapat disejajarkan atau mampu bersaing dengan negara-negara lain.
b.  Pembelajaran Berorientasikan Kepada Siswa
            Dulu, kurikulum terutama didasarkanpada tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang,kurikulum didasarkan pada tingkat kemajuan siswa.KBK yang dicanangkan pemerintahtahun 2004 merupakan langkah awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang kemudian disusul dengan KTSP kemudian kurikulum yang sekarang yaitu kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menyempurnakan KTSP. Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Dulu hanya guru yang memegang otoritas kelas.Berpidato di depan kelas,sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat. Tetapi sekarang siswa berhak mengungkapkan ide-ide nya melalui presentasi. Disamping itu, siswa tidak hanya bisa menghafal tetapi juga mampu menemukan konsep-konsep dan fakta sendiri.

c.  Semakin mudahnya akses informasi.
            Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia, khususnya dalam hal akses informasi. Internet kini sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Dengan internet, masyarakat dapat mengakses informasi  dalam waktu yang sangat singkat. Informasi yang diakses tidak terbatas dalam negeri, melainkan dari seluruh dunia dapat diperoleh melalu internet. Bagi siswa tentu ini sangat memudahkan bagi mereka untuk memperoleh sumber belajar lain, disamping dari buku dan penjelasan guru.

d. Adanya perubahan struktur pendidikan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
            Demi terselenggarakannya pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas, tidak mungkin mempertahankan struktur dan metode pendidikan yang sudah ada. Semua harus menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi berupa media pembelajaran berbasis komputer, internet atau sejenisnya. Selain itu diperlukan juga evaluasi terhadap kurikulum yang sudah ada sehingga dapat dilakukan pembenahan pada rancangan kurikulum selanjutnya.  Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi pemandangan biasa dalam praktik pembelajaran di sekolah di Indonesia. Selain itu akibat kemajuan teknologi, pola pengajaran pada dunia pendidikan pun juga turut berubah. Apabila dulu, guru hanya menulis dengan sebatang kapur untuk menulis, menggambar sederhana serta menggunakan media-media belajar sederhana, kini dengan komputer, tulisan, gambar, suara, film dan lain-lain dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi materi belajar.



e. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan.
            Dalam hal ini yang dimaksud adalah pendidik. Apaila pendidikan dilakukan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti perkembangan arus globalisasi maka akan menghasilkan lulusan yang siap kerja seuai dengan keahliannya, termasuk dihasilkannya tenaga pendidik yang profesional dan berstandar internasional. Hal ini tentunya akan membawa perkembangan positif bagi peserta didik yang diajarnya kelak, yaitu dihasilkannya lulusan yang berkualitas.

            Selain dampak positif, globalisasi juga memiliki dampak negatif tehadap sistem pendidikan Nasional suatu bangsa, berikut diantaranya :

a.  Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh pemilik modal.
            Artinya, sekolah-sekolah dapat dijadikan objek komersil seiring dengan berkembangan neoliberalisme yang melanda dunia. Globalisasi bisa memaksa lliberalisasi menjadi sektor yang dulunya non-komersil menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya sekolah-sekolah yang masih memungut anggaran dari orang tua murid dengan label uang komite atau uang sumbangan pembangunan. Maka rakyat dari kelas-kelas menengah keatas dan mampu membayar lah yang dapat menikmati bangku pendidikan, meskipun pemerintah sudah menyediakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) namun persebarannya belum merata. Belum lagi BOS yang tidak sampai ke tempat karena dikorupsi. Selain itu tak sedikit kampus-kampus yang menawarkan pembelian Gelar dengan murah tanpa harus kuliah.

b.   Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak munculnya “tradisi serba instan”.
            Dengan memanfaatkan internet sebagai media pencari informasi, bisa didapat banyak keuntungan diantaranya adalah mendapatkan informasi yang lengkap dan dalam waktu singkat. Namun hal ini justru memicu dampak negatif tersendiri bagi penggunanya terutama bagi pelajar. Terlalu bergantung pada internet cenderung membuat mereka menjadi semakin malas karena tinggal akses internet mereka mendapat informasi yang mereka mau, tanpa perlu bersusah payah observasi secara langsung.

c. Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan di dalam dunia pendidikan.
            Peningkatan kualitas pendidikan seharusnya harus dilaksanakan selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Masih banyak dijumpai masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga untuk menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik memerlukan dana yan cukup besar. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas internasional di perguruan terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta, jauh lebih mahal jika dibandingkan denngan kelas biasa atau reguler. Dengan demikian hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang dan dapat menyeret mereka ke dalam kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah mewah sementara saat masyarakat dari golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang dapat mengakibatkan konflok sosial.

d. Akan semakin terkikisnya kebudayaan bangsa akibat masuknya budaya dari luar.
            Globalisasi dapat menyebabkan masuknya budaya atau percampuran budaya asing (akulturasi kebudayaan) dengan budaya asli Indonesia. Jika bangsa Indonesia tidak siap menerima perubahan globalisasi, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan cenderung mengarah ke memudarnya nilai-nilai kelestarian budaya. Salah satunya pemanfaatan dari internet yang membawa dampak negatif, salah satunya adalah situs pornografi yang dapat diakses oleh semua orang termasuk para siswa. Hal itulah merupakan awal dari pergeseran budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang condong ke adat ke-timuran yang menjunjung nilai-nilai moral dan kesopanan.
e. Bahaya Dunia Maya
            Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.

2.2 Pembahasan
Upaya menghadapi tantangan Globalisasi di Bidang Pendidikan.
            Dalam kompetisi menghadapi era globalisasi, Sumber Daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Jika mereka ridak siap, maka akan tergilas oleh arus globalisasi, sebaliknya jika mereka siap maka akan menjadi pemenang. Telah diketahui bersama bahwa globalisasi mempunyai dampak positif yang bisa membawa perubahan yang lebih baik, dan dampak negatif yang dapat menjadi boomerang khususnya dunia pendidikan di Indonesia.
Di dalam pendidikan seperti yang telah dibahas, maka tidak akan pernah luput dari komponen-komponen yang saling memiliki keterkaitan yaitu pendidik (guru), peserta didik (murid), orang tua (keluarga), dan lingkungan.
            Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua komponen tersebut dalam menghadapi globalisasi di dunia pendidikan.
a. Pendidik (Guru)
            Menurut undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah ditegaskan bahwa yang dimaksud Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam hal globalisasi, posisi guru disini adalah sebagai tenaga pendidik profesional, yang mampu meningkatkan martabat, mampu melaksanakan dan mewujudkan pendidikan nasional. Tujuan akhirnya tidak lain adalah mengembangkanpotensi peserta didik agar tidak hanya menjadi individu yang terampil dan cerdas, namun juga beriman dn bertakwa.
            Guru adalah orang yang bertanggung jawab atas peningkatan moral pelajar. Oleh karena itu tugas guru tidak terbatas pada kegiatan mengajar, tapi yang terpenting adalah mencetak karakter murid. Selain itu dengan berkembangnya bidang teknologi informasi, guru harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin guna menunjang aktifitas mengajarnya di kelas.

b. Peserta didik (siswa)
            Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Selain itu, dalam era globalisasi seperti ini, siswa harus mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk. Terlebih lagi mereka yang dalam masa-masa labil, masa-masa dimana selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal baru. Disinilah siswa harus benar-benar memilih pilihan yang tepat. Akses internet memang sangat bermanfaat jika digunakan untuk keperluan yang bermanfaat misalnya untuk bahan belajar, namun jika internet digunakan untuk hal-hal negatif seperti akses video porno, hal ini justru akan berdampak buruk bagi perkembangan siswa.

c. Orang Tua (Keluarga)
            Orang tua atau keluarga sebagai tempat pendidikan awal bagi anak sebelum mereka dikenalkan denga dunia luar harus  memberikan dasar-dasar pendidikan kepada anak yang nantinya akan menentukan pertumbuhan serta perkembangan anak di masa mendatang. Selain itu orang tua juga wajib melakukan kontrol terhadap kegiatan anak, karena apabila tidak diawasi akan mengarahkan anak menjadi suatu pribadi dan perilaku yang tak terkontrol.. Mencari kegiatan anak tidak harus mlakukan pengawasan setiap detik, namun dapat dilakukan dengan menanyakan siapa teman bermain, menanyakan keadaan anak pada guru di sekolah dan lain sebagainya.



d. Lingkungan.
            Lingkungan dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kepribadian seseorang, karena disinilah segala pengaruh timbul, baik dari teman sebaya ataupun orang lain. Untuk itu pemilihan lingkungan sangat penting dalam mengahadapi arus globalisasi yang akan berdampak pada dunia pendidikan. Karena kewajiban terpenting kita adalah berinteraksi dengannya.

e. Pemerintah
            Disamping komponen-komponen pendidikan, pemerintah sebagai pengatur aktifitas negara termasuk pendidikan juga harus segera mencari pemecahan dari permasalahan yang dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pendidikan. Pendidikan yang mahal masih menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai hendaknya pemerintah menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan. Memang di berbagai daerah sudah banyak sekolah unggulan yang berkualitas dan bebas biaya. Namun hal tersebut baru merupakan kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat menerapkan kebijakan tersebut di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Untuk mewujudkannya, yang pertama dilakukan adalah pembenahan dalam sektor birokrasinya. Korupsi harus segera diberantas, karena korupsilah aliran dana yang seharusnya digunakan untuk pembenahan dunia pendidikan jadi tersendat atau tidak sampai ditempat.











BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.    Globalisasi adalah proses penyebaran unsur – unsur baru, baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia tanpa mengenal batas wilayah suatu negara karena mudahnya interaksi antar negara dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat.
2. Sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
3. Globalisasi membawa dampak terhadap sistem pendidikan di Indonesia yaitu dampak positif dan dampak negatif. Maka kita harus mampu memilah mana dampak positif dan mana dampak negatif,yang positif kita serap dan yang negatif harus kita hindari.
4. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih belum merata antara kota dengan daerah tertinggal dan yang semakin buruk adalah sistem pendidikannya yang sekular-materialstik.Upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi globalisasi di bidang pendidikan yaitu harus ada kolabarasi antara pendidik,peserta didik,keluarga,dan lingkungan dalam proses belajar mengajar.

3.2 Saran
            Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Agar para orang tua lebih memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga pendidikan berjalan dengan lancar.
2. Pemerintah harus memberikan dana yang cukup untuk keperluan pendidikan dan pemeratraan pendidikan di daerah tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA






0 komentar:

Posting Komentar