Keterpaduan
Keterampilan Berbahasa dengan
Fokus Membaca
Fokus Membaca
1. Keterpaduan Keterampilan Menyimak dan Berbicara
dengan Fokus Membaca
A.
Proses Membaca
Jhonston
dalam Mikuleckyn(1990:2) mengemukakan bahwa membaca adalah sebuah perilaku yang
kompleks karena melibatkan berbagai strategi untuk membangun makna yang diduga
dimaksudkan penulis.
Untuk membangun model
makna digunakan 2 metode pemrosesan informasi, yaitu :
1. Top down
2. Bottom
Up
Keterampilan
membaca atas jenis – jenis keterampilan yang lebih kecil, antara lain :
1. Kemampuan melakukan decoding secara
otomatis
2. Kemampuan melakukan previewing (aktivitas
membaca) dan predicting (memprediksi).
3. Kemampuan menentukan tujuan secara spesifik dalam
membaca.
4. Kemampuan mengidentifikasi genre tulisan sehingga
dapat memprediksi bentuk dan kemungkinan isi bahan bacaan.
5. Kemampuan mengajukan pertanyaan terhadap isi
bacaan sehingga pembaca dapat melakukan dialog dalam hati dengan penulis selama
membaca.
6. Kemampuan melakukan scanning.
7. Kemampuan mengenal topik yang disajikan dalam
teks.
8. Kemampuan menentukan ide pokok dan ide – ide
penunjang (details)
9. Kemampuan menentukan letak kalimat topik (kalimat
utama)
10. Kemampuan menentukan ide pokok sebuah kalimat
dan paragraf.
11. Kemampuan menentukan bentuk – bentuk hubungan
antaride dalam keseluruhan teks.
12. Kemampuan mengidentifikasi dan menggunakan kata
– kata yang menandai relasi – relasi antara unsur – unsur teks.
13. Kemampuan menarik kesimpulan mengenai ide pokok
berdasarkan penggunaan bentuk – bentuk bahasa dan petunjuk – petunjuk lain.
14. Kemampuan dan menggunakan unsur – unsur kata
ganti (pronouns), kata – kata penunjuk (referens), dan unsur
leksikal lainnya sebagai penanda kohesi.
15. Kemampuan menebak arti kata – kata yang masih
asing bagi pembaca melalui konteks.
16. Kemampuan melakukan skimming.
17. Kemampuan melakukan parafrase.
18. Kemampuan meringkas isi bacaan (summarizing).
19. Kemampuan menarik kesimpulan dengan menggunakan
informasi dari beberapa bagian bahan bacaan dan ide –ide tambahan dari pembaca
sendiri.
20. Kemampuan mengemukakan inferensi dengan
menggunakan bukti – bukti (evidence).
21. Kemampuan menvisualkan isi bacaan.
22. Kemampuan membaca secara kritis.
23. Kemampuan membaca dengan kecepatan yang sesuai guna memungkinkan
otak memproses masukan (input) yang diperoleh dari bahan bacaan.
24. Kemampuan menggunakan strategi membaca yang
tepat, disesuaikan dengan bahan bacaan dan tujuan membaca.
B. Peranan
Keterampilan Menyimak dan Berbicara
1.
Mendengar
adalah suatu proses yang pertama kali dalam pembelajaran bahasa
2.
Dalam kaitan
menyimak dengan membaca, Tarigan berpendapat bahwa peningkatan penguasaan
kosakata melalui menyimak berpengaruh positif terhadap penguasaan dalam
membaca.
3.
Sehingga
peranan menyimak dan berbicara dalam peningkatan kemampuan membaca sangat
besar. Karena proses menyimak akan mempercepat kemampuan dalam berbicara dengan
mengajukan pertanyaan.
Poin
terpentingnya, kita dituntut untuk mampu menghubungkan informasi yang diperoleh
dari teks dengan kemampuan yang kita miliki pada saat membaca.
C. Guru Sebagai Model dari Membaca
Mahon dalam Mikulecky (1990:31)
menyatakan bahwa Guru adalah unsur penting dalam membaca karena dapat
mempengaruhi murid dengan sikapnya. Sehingga guru harus menjadi contoh pembaca
yang baik. Guru juga harus menunjukkan dan membuktikan pada murid bahwa guru
adalah pecinta buku yang cukup membaca agar murid pun turut semangat dan
menyukai kegiatan membaca.
Mikulecky (1990:149) memberi alasan
mengapa guru harus memberi contoh dalam membaca bersuara di dalam kelas, yaitu:
1. Murid dapat mendapat contoh membaca yang baik.
2. Murid
dapat tergerak untuk memilih buku cerita
3.
Guru dapat mengenalkan bunyi bahasa dengan cara membacakan puisi.
4.
Guru sebagai model dalam membaca bermanfaat dalam mengembangkan ketrampilan
berbahasa.
2.
Keterpaduan
Keterampilan Menulis dengan Focus Membaca
A.
PreP, Mengembangkan Asosiasi
Semantis
Schulz (Mikulecky
1990:11) PreP à merupakan
kegiatan prabaca yang direncanakan dengan maksud untuk menjadikan pembaca sadar
terhadap apa yang sudah diketahui mengenai topik yang akan dibacanya dan guna
mengaktifkan memori dan harapan – harapan (expectations) mereka terhadap bacaan
dapat mempelajari langkah – langkah PreP sebelum membaca secara individual, dan
PreP dapat dijadikan sebagai bagian dari aktivitas prabaca.
PreP terdiri atas 3 tahap, yaitu :
1.
Memilih sebuah
kunci, frase, atau gambar dari teks, kemudian buat asosiasi – asosiasinya dari
kata kunci, frase, atau gambar tersebut.
2.
Mengemukakan
alasan – alasan mengenai asosiasi – asosiasi yang telah dibuat.
3.
Mengemukakan
asosiasi – asosiasi tambahan isi muncul ketika diskusi berlangsung
B. Formulir Tanggapan Terhadap Buku
(Book Response Sheet)
Cara untuk mengetahui pemahaman tentang isi suatu
bacaan buku : Memberi tanggapan / komentar terhadap buku yang sudah dibaca.
Komentar dapat ditulis di formulir tanggapan antara lain berisi judul buku,
nama pengarang, jenis buku, informasi mengenai tingkat kesulitan, komentar
mengenai keunggulan buku, saran untuk teman mengenai manfaat membaca buku
tersebut, dan identitas pembaca(pengisi formulir).
C. Menulis Sinonim dan Hiponim
Latihan menulis sinonim : Menuliskan kata / kelompok
kata lain yang memiliki arti yang sama / mirip disebelahnya.
Latihan menulis hiponim : Semua kata
dalam tiap kelompok memiliki arti yang sama / mirip, tetapi ada kata yang lebih
umum dari pada kata lain dalam kelompok itu.
D. Melengkapi Bagian – Bagian
Bacaan
Beberapa variasi latihan yang dapat dikembangkan :
Menulis bagian teks yang sengaja dikosongkan / tidak lengkap dengan menggunakan
kata yang sesuai yang sudah disediakan dengan bagian teks yang kosong, menulis
kata jenis tertentu yang sudah disediakan dari teks.
E. Menulis Ringkasan Bacaan
Untuk memahami makna sebuah karangan atau buku,
pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran yang terkandung dalam
setiap paragraf. Tema atau pokok pikiran utama ditemukan pada bagian awal,
akhir, atau awal dan akhir paragraf atau mungkin tersirat dalam keseluruhan
kalimat yang membangun sebuah paragraf. Untuk menulis ringkasan bacaan kita
terlebih dahulu mencatat tema atau pokok – pokok pikiran yang terkandung dalam
setiap bagian bacaan atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan
itu, kita bisa menulis ringkasan isi bacaan atau buku.
Boleh liat daftar pustakanya lh ka
BalasHapusKa ulun masih kda faham
BalasHapusKak, mmaf boleh minta daftar pustaka atau referensinya?
BalasHapus