MAKALAH
IP ADDRESSING
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang
Diampu Oleh
Bapak Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 10 / Kelas L
Rinda Amilia
Putri 150210204005
Tasha Januar L 150210204006
Wahyu Nur
Jannah 150210204022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “IP Addressing”.
Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang dibimbing oleh Bapak Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Fajar Surya Hutama,
S.Pd., M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi.
2. Teman–teman S1 PGSD khususnya kelas L angkatan 2015 yang telah memberikan segala dukungan,
saran dan bantuannya dalam proses penyusunan tugas ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kami
sadar dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon
maaf dan meminta kepada Bapak dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran
untuk perbaikan selanjutnya. Sekian dari kami semoga tugas ini sesuai dengan
apa yang diharapkan dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Jember,
24 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Pengertian IP Address.................................................................................. 3
2.1.1 IP Version........................................................................................... 3
2.1.2 Aturan Dasar
Pemilihan Network ID dan Host ID............................. 4
2.1.3 Subnet
Mask....................................................................................... 5
2.1.4 Format Penulisan Ip Addressing......................................................... 5
2.1.5 Jenis-Jenis IP Address........................................................................ 6
2.2 Klasifikasi
Jaringan Internet........................................................................ 7
2.2.1 Berdasarkan Kelasnya......................................................................... 7
2.2.2 Berdasarkan Pada Ukuran
Jaringan.................................................... 10
2.3 Address Khusus............................................................................................ 11
2.4 Pengertian
Subnetting.................................................................................. 13
2.4.1 Dua Alasan Utama Melakukan Subnetting......................................... 13
2.4.2 Tujuan dari Subnetting........................................................................ 13
2.4.3 Fungsi Subnetting................................................................................ 14
2.4.4 Proses Subnetting................................................................................ 14
BAB III
PENUTUP.......................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 15
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................... 17
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan
dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kini kian pesat
menjadikan kebutuhan akan komputer dan perangkat teknologi lainnya yang
berkaitan dengan Teknologi Informasi semakin menjadi kebutuhan tersendiri. Dan
berbicara tentang jaringan komputer saat ini sangatlah bermanfaat dan mungkin
sudah sangat biasa penggunaannya, karena hampir semua orang sangat membutuhkan
jaringan komputer ini terutama bagi mereka yang menggunakan internet. Komunikasi
data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu sehingga komputer–komputer
yang terhubung dapat saling terjadi proses komunikasi data. Dalam istilah
jaringan komputer, aturan tersebut disebut sebagai protokol.
Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam
suatu jaringan dibutuhkan protocol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai
jenis Sistem
Operasi. Protokol yang dapat diimplementasikan pada berbagai macam Sistem Operasi adalah protokol IP.
Dengan adanya protokol IP komunikasi antara Ms. Windows dan Novel Netware
dapat dilakukan. Oleh karena itu makalah ini akan membahas semua yang berkaitan
dengan IP.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan IP
addressing?
1.2.2
Bagaimana pengklasifikasian jaringan
internet?
1.2.3 Apa sajakah yang termasuk dalam address khusus?
1.2.4 Apakah yang dimaksud dengan subnetting?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.3.1
Untuk mengetahui yang
dimaksud dengan IP addressing.
1.3.2 Untuk mengetahui pengklasifikasian jaringan
internet.
1.3.3 Untuk mengetahui yang termasuk dalam address
khusus.
1.3.4 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan subnetting.
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
IP Address
IP
Address adalah alamat yang
diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.
IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat
angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1. Oleh karena
protocol IP adalah protocol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan (routing) informasi didalam jaringan
komputer satu dengan lain, maka kita harus benar-benar memahami IP address ini.
IP address
digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga
merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode
pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan
identitas yang universal bagi setiap
interface
komputer.
Jika suatu computer memiliki lebih dari satu interface maka kita harus memberi
dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing
untuk setiap interfacenya.
2.1.1
IP Version
Saat ini ada dua versi dari ip yang digunakan,
yaitu sebagai berikut:
1. IP
Versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri
dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka
4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6. Pengalamatan IPv4, yaitu dekomposisi dari
alamat IPv4 dari notasi dot-desimal ke nilai biner. Dalam IPv4 alamat
terdiri dari 32 bit yang membatasi ruang alamat ke 4294967296 (232) alamat unik
mungkin. IPv4 mencadangkan beberapa alamat untuk tujuan khusus seperti jaringan
privat (~ 18 juta alamat) atau alamat multicast (~ 270 juta alamat). Alamat
IPv4 yang kanonis diwakili dalam notasi dot-desimal, yang terdiri dari empat
angka desimal, masing-masing mulai dari 0 sampai 255, dipisahkan oleh titik,
misalnya, 172.16.254.1. Setiap bagian mewakili sekelompok 8 bit (oktet) alamat.
Dalam beberapa kasus penulisan teknis, alamat IPv4 dapat disajikan dalam
berbagai heksadesimal, oktal, atau representasi biner.
2. IP
Versi 6 (IPv6)
IPv6
diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang hanya
menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin
banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4
dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk
itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar
dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan IP Address pada seluruh pengguna
jaringan internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak.
Pengalamatan IPv4, yaitu dekomposisi dari alamat IPv6 dari representasi
heksadesimal ke nilai biner. Ukuran alamat meningkat 32-128 bit atau 16 oktet. Secara
matematis, ruang alamat baru menyediakan potensi maksimal 2.128, atau sekitar
3,403 × 1038 alamat.
Tujuan
utama dari desain baru tidak hanya untuk memberikan jumlah yang cukup alamat,
melainkan untuk memungkinkan agregasi efisien subnetwork Routing prefiks pada node
routing. Akibatnya, ukuran tabel routing yang lebih kecil, dan kemungkinan
alokasi individu terkecil adalah subnet untuk 264 host, yang merupakan kuadrat
dari ukuran seluruh internet IPv4. Pada tingkat ini, tingkat pemanfaatan alamat
sebenarnya akan menjadi kecil pada setiap segmen jaringan IPv6.
2.1.2
Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan
Host ID
IP
Address terdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat dari jaringan dan host ID menentukan dari
peralatan jaringan. IP address memberikan alamat lengkap dari suatu peralatan
jaringan beserta alamat jaringan dimana peralatan itu berada. Aturan dasar
pemilihan network ID dan Host ID ada tiga, yaitu :
1.
Network ID tidak boleh sama dengan
127, karena network ID 127 secara default
digunakan sebagai alamat
loopback
yakni alamat IP address yang
digunakan oleh suatu komputer
yang menunjuk dirinya sendiri
2.
Network ID dan host ID tidak boleh
sama dengan 255, karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini
merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan
3.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0, karena akan diartikan sebagai
alamat network. Alamat network
digunakan untuk menunjuk suatu jaringan buka host. Host ID harus unik dalam suatu network,
dalam suatu network tidak boleh ada
dua host yang memiliki host ID yang
sama.
2.1.3
Subnet Mask
Nilai subnet mask
berfungsi untuk memisahkan network ID
dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah
jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan
nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah router.
Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket
data yang keluar masuk jaringan tersebut.
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing–masing subnet mask menggunakan
pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang
menggunakan network ID dan semua nol
(0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
2.1.4
Format
Penulisan Ip Addressing
IP
address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik
setiap 8 bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai
berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi,
IP address memiliki range dari 00000000.00000000.00000000.00000000
sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan,
sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan
oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan ‘notasi desimal bertitik’. Setiap
bilangan desimal
merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan IP address dalam
format biner dan desimal:
Desimal
|
167
|
205
|
206
|
100
|
Biner
|
10100111
|
11001101
|
11001110
|
01100100
|
2.1.5
Jenis-Jenis IP Address
1. IP Public
Ini
adalah Internet Assigned Numbers
Authority (IANA) terdaftar alamat yang terlihat di Internet. Public bit
tertinggi range address bit network address
1. kelas
A 0
0
– 127* 8
2. kelas
B 10 128 – 191 16
3. kelas
C 110 192 – 223 24
4. kelas
D 1110 224
– 239 28
2. Privat
Privat
Address adalah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan
pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakan untuk
jaringan lokal
(LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik
bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private
ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).
Berikut
adalah alamat
yang dicadangkan untuk jaringan private:
·
Private Address Kelas A:
IP
Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24
bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
·
Private Address Kelas B:
172.16.0.0
– 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan
memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
· Private
Address Kelas C:
192.168.0.0
– 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan
memiliki host efektif sebanyak 254 host.
2.2
Klasifikasi Jaringan Internet
IP
address dipisahkan menjadi 2 bagian
yaitu bagian network (net ID) dan
bagian hist (host ID). Net ID
berperan dalam identifikasi suatu network
dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal pada bagian awal
address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk
host. Garis pemisah antara bagian network
dan host tidak tetap, bergantung
kepada kelas network.
2.2.1 Berdasarkan Kelasnya
Berdasarkan
kelasnya IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D, E.
perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Perangkat lunak Internet
protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit
pertama dari IP address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut:
· Kelas A
Bit
pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host
24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi byte pertama IP
address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari nomor
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung sekitar
16 juta (256^3) host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). IP
address ini dilukiskan pada gambar berikut:
Formatnya
:
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit
pertama : 0
Panjang
Network ID : 8 bit
Panjang
Host ID : 24 bit
Byte
pertama : 0 – 127
Jumlah
: 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range
IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah
IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
· Kelas B
Dua
bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai
128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada computer memilii IP address 192.168.26.161, network ID
192.168 dan host ID 26.161. pada IP address kelas B ini memiliki range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxxyakni berjumlah 65.255 netwrok dan
jumlah host tiap network 256^2 host atau sekitar 65 ribu host
Formatnya:
Format
: 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
2
bit pertama : 10
Panjang
Network ID : 16 bit
Panjang
Host ID : 16 bit
Byte
pertama : 128 – 191
Jumlah
: 16.384 kelas B
Range
IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah
IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
· Kelas C
Jika
3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C.
Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya, sehingga dapat terbentuk sekitar 2
juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Dengan demikian
terdapat lebih dari 2 juta network
kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.
Formatnya:
Format
: 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3
bit pertama : 110
Panjang
Network ID : 24 bit
Panjang
Host ID : 8 bit
Byte
pertama : 192 – 223
Jumlah
: 2.097.152 kelas C
Range
IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah
IP : 254 IP address pada tiap kelas C
·
Kelas
D
Khusus
kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting.
Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit
pertama adalah 1110, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247,
sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang
menggunakan IP address ini. Dalam multitasking tidak dikenal network ID dan Host ID. IP Address
merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast
address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi
(bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah
komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast
address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan
lebih dari dua host (multipoint),
menggunakan Multicast Backbone.
Formatnya:
4
Bit Pertama : 1110
Byte
Inisial : 224 – 247
·
Kelas
E
Kelas
terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh
kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada
dikenal netid dan hostid di sini. IP address
E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini
diset 1111 sehingga byte pertama berkisar antara 248-255
Formatnya:
4
Bit Pertama : 1111
Byte
Inisial : 248 – 255.
2.2.2
Berdasarkan
Pada Ukuran Jaringan
Berdasarkan
pada ukuran jaringan Internet dibagi dalam empat bagian, yaitu :
· LAN
(Local Area Network)
LAN adalah jaringan lokal atau
jaringan private yang ada dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa
digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan satu resource secara bersama–sama,
misalnya penggunaan printer secara
bersama–sama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan lain–lain.
· MAN
(Metropolitan Area Network)
MAN adalah pengembangan dari LAN yang
menggunakan metode yang sama dengan LAN tetapi daerah cakupannya lebih luas.
Daerah cakupan LAN yang hanya ada pada suatu ruangan atau gedung, tetapi pada
MAN cakupannya bisa sampai satu RT atau beberapa kantor yang berada dalam
komplek yang sama.
· WAN
(Wide Area Network)
WAN dengan cakupan yang lebih luas
lagi, cakupannya meliputi satu kawasan, satu pulau atau satu negara bahkan
benua. Sedangkan metode yang dipakai dalam WAN hampir sama dengan yang dipakai
di dalam LAN dan MAN.
· Internet
Internet adalah
interkoneksi antar jaringan–jaringan komputer yang ada di dunia yang bisa
saling berkomunikasi dan bertukar informasi menggunakan standar Internet
Protocol (IP).
2.3
Address Khusus
Selain
address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address yang digunakan
untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address
itu adalah:
a) Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali
suatu network pada jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B 192.168.9.35 tanpa
memakai subnet, network address ini
adalah 192.168.0.0 address ini
didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet. Router cukup melihat network address 192.168 untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip
dengan tuang pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat tidak perlu
membaca seluruh alamat untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat
tersebut.
b) Broadcast Address
Address ini digunakan untuk
mengirim dan menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada
pada suatu network. Seperti diketahui
setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan
adanya alamat ini maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut,
sedangkan host lain akan mengabaikannya. Tidak efisien apabila harus membuat
replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan, pemakai bandwith akan meningkat
dan beban kerja host pengirim
bertambah, padahal isi datagram tersebut sama. Oleh karena itu dibuat konsep
broadcast address, host cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh host
pada network akan menerima datagram
tersebut.
Jadi
sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima datagram, pertama adalah IP addressnya
yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast
address pada network tempat host
tersebut berada. Broadcast address
diperoleh dengan membuat bit-bit hst pada IP address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau
192.168.240.2 broadcast addressnya 192.168.255.255 (2 segmen
dari IP address tersebut disebut
berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255) jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
c) Multicast Address
Kelas
address A, B dan C adalah address
yang digunakan untuk komunikasi antar host
yang menggunakan datagram unicast.
Artinya datagram memiliki address
tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama
dengan destination address pada
datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk 2 mode
pengirman ini (unicast dan broadcast) muncul pula mode ke tiga.
Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan
beberapa host sekaligus (host group)
dengan hanya mengirimkan satu datagram saja.Namun berbeda dengan mode broadcast hanya host-host yang tergabung
dalam sutu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain
tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu dikenalkan konsep multicast. Pada
konsep ini setiap group yang menjalankan aplikasi bersana mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada
gambar dibawah
224-239
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
1110xxxx
|
xxxxxxxx
|
Xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
|
Untuk
keperluan multicast sejumlah IP address
dialokasikan sebagai multicast address.
Jika struktur IP address mengikuti
bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) maka IP address
merupakan multicast address. Alokasi
ini ditujukan untuk keperluan group
buka untuk host seperti pada kelas A,
B dan C. Anggota
group ini juga tidak terbatas pada
jaringan di satu subnet,namun
bisa mencapai seluruh dunia karena menyerupai sutu backbone maka jaringan multicast
ini dikenal pula sebagai Multicast
Bacbone (Mbone).
2.4 Pengertian Subnetting
Subnetting
adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil
dengan cara mengorbankan bit host
ID
pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan
teknik memecah network menjadi
beberapa subnetwork yang lebih kecil.
Subnetting hanya dapat dilakukan pada
IP address kelas
A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa
network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network
tersebut.
2.4.1 Dua alasan utama melakukan subnetting
Dua alasan utama
melakukan subnetting antara lain :
1. Mengalokasikan
IP address yang terbatas supaya lebih
efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau
16 juta IP address untuk host
devicenya. Walaupun terdapat banyak network
dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B
dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2. Alasan
kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device,
mengoperasikan semua device tersebut
di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP
bekerja mengatur agar semua komputer dengan network
ID yang sama harus berada di physical
network yang sama juga. Physical
network memiliki domain broadcast
yang sama, yang berarti sebuah medium network
harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke
dalam domain broadcast yang lebih
kecil bahkan lebih kecil dari
Class C address.
2.4.2
Tujuan
dari subnetting
Tujuan
dari subnetting adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C
saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
2. Membagi
satu kelas network atas sejumlah
subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil.
3. Menempatkan
suatu host, apakah berada dalam satu
jaringan atau tidak.
4. Untuk
mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
6.
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu
network, karena router
IP
hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik.
7. Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
2.4.3
Fungsi
subnetting
Fungsi
subnetting antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi
lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan
bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya
unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan
yang disederhanakan.
4. Membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
2.4.4
Proses
Subnetting
Untuk
melakukan proses subnetting kita akan
melakukan beberapa proses, yaitu:
1. Menentukan
jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet
mask
2. Menentukan
jumlah host per subnet
3. Menentukan
subnet yang valid
4. Menentukan
alamat broadcast untuk tiap subnet
5. Menentukan
host–host yang valid untuk tiap subnet
BAB
3. PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka kesimpulan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut
:
IP
Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan
yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri dari 32 bit angka biner
yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda
titik seperti 192.16.10.1. IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu network ID
dan host ID, dimana network ID menentukan alamat dari jaringan dan host
ID menentukan dari peralatan jaringan. Nilai subnet mask berfungsi untuk
memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk
menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal.
Klasifikasi
jaringan internet di kelompokkan menjadi dua yaitu klasifikasi berdasarkan
kelasnya dan klasifikasi berdasarkan pada ukuran jaringan. Berdasarkan kelasnya
IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D, E. Perbedaan tiap
kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Perangkat lunak Internet protocol
menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari
IP address. Berdasarkan pada ukuran jaringan Internet dibagi dalam empat
bagian, yaitu a) LAN, b) MAN, c) WAN, dan d) Internet.
Selain address yang digunakan untuk
pengenal host ada beberapa address yang digunakan untuk keperluan khusus dan
tidak boleh digunakan untuk pengenal host, yaitu:
a) Network
Address
Address ini digunakan untuk
mengenali suatu network pada jaringan internet.
b)
Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim dan
menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu
network.
c) Multicast
Address
Kelas
address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host
yang menggunakan datagram unicast.
Subnetting
adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil
dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network
ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa
subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres
kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
DAFTAR RUJUKAN
(diakses
pada tanggal 17 Maret 2016, pada pukul 13.02)
(online)http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-ip-address-menurut-para-desainer-internet-protocol/ (diakses pada
tanggal 18 Maret 2016, pada pukul 10.30)
(online)http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/komputer-teknologi-informasi/191-ip-address-fungsi-dan-kelas-ip (diakses pada tanggal 18 Maret
2016, pada pukul 10.37)
(diakses pada
tanggal 18 Maret 2016, pada pukul 13.03)
(online)http://louisbutarbutar.blogspot.co.id/2012/11/klasifikasi-jaringan-internet.html (diakses pada tanggal 22 Maret
2016, pada pukul 11.44)
ijin copas untuk tugas kuliah
BalasHapusTrima kasih Rinda Amalia.. Makalahnya sangat membantu :D
BalasHapusinfonya sangat bermanfaat banget gan
BalasHapusAlat pemisah lcd touch
Sangat membantu, thanks banget ganw
BalasHapusIjin copas kak
BalasHapusIzin kopas ya kak
BalasHapus